SEJARAH ASAL USUL DEAS ROWOREJO
SEJARAH ASAL USUL DESA ROWOREJO
Pada jaman dahulu Desa Roworejo berupa hutan. Suatu ketika datang seorang yang kami belum secara pasti mengetaui namanya ada yang menyebut beliau Syech Rawapucang dan Syech Mursyid, beliau datang ke suatu daerah yang saat ini kita kenal dengan Desa Roworejo yang dahulunya bernama Pringtutul, identitas beliau ini hingga kini masih misteri masih kita cari informasi yang sesungguhnya hanya menurut sebuah sumber beliau mempunyai kesesuaian pada waktu mudanya suka merantau dan mengembara maupun bertapa serta berguru untuk mendapatkan ilmu dan kesaktian.
Suatu hari beliau menjelajahi daerah sekitar dan ingin menjadikan daerah ini menjadi tempat tinggalnya dan untuk membuka lahan dengan cara menebang hutan maka ditebangilah hutan tersebut sehingga bisa menjadi seluruh kawasan dan membakar hutan sehingg meluas keseluruh hutan, sampai dengan api padam terlihatlah seperti pulau dalam peta yang ini sampai sekarang menjadi batas Desa.
Penebangan hutan sampai grujugan air yang sampai sekarang disebut Grujugan Kedungwuni,Pendatang yang bermukim di daerah ini diantarana tokoh Agama masa lampau yang bernama Syech Rawapucang,Syech Mursyid,Syech Imanadi,Syech Marbot dan Syech Jagaraga atau yang disebut Syech Jagabahu.
Syech Jagabahu inilah yang dimakmkan dekat Lapangan Sepakbola “Jagabahu”
Peradaban mulai muncul dan ssampai dengan sekarang ada Dukuh yang bernama dukuh Pringtutul yang menjadi Desa Roworejo sesuai yang kita kenal sekarang.
Dari situlah berkembang menjadi beberapa pedukuhan dan Desa Roworejo merupakan penggabungan dua desa yaitu Desa karangsengon dan Desa Pringtutul.
Adapun pemberian nama desa Pringtutul ini yang kemudian diganti menjadi Desa Roworejo merupakan pemberian dari Bupati Kebumen Arumbinang yang berkunjung pada saat rowo panen ikan dan digantilah nama Desa Pringtutul menjadi Desa Roworejo dengan harapan menjadi desa yang rejo karena mempunyai rawa.
Desa roworejo juga kentalakan adat dan budaya nya salah satunya yaitu pada saat semua petani selesai dalam menanam padi disawah biasanya masyarakat mengadakan kegiatan yang dinamakan "MERDI BUMI" atau biasa disebut musik sholawan perjanji yang melambangkan rasa syukur telah seleai bercocok tanam dan harapan baik menghasilkan hasil panen yang baik